TIDAK SEKOLAH BUKAN BERARTI TIDAK BELAJAR
Oleh: Nana Chyintia
Dulu cita-citaku adalah sekolah, ya ... Sekolah setinggi-tingginya namun keinginanku itu hanya sebuah mimpi. Keluargaku bukanlah dari keluarga berada, pekerjaan ayah hanya seorang petani dan ibu hanya ibu rumah tangga. Aku memiliki dua orang adik yang masih kecil dan butuh biaya lebih besar.
Keinginan untuk sekolah, mati bersamaan dengan ucapan ibu “Kami tidak bisa membiayai sekolah kamu, Nduk” itulah ucapan ibu ketika aku merengek minta sekolah. Sampai pernah aku memutuskan lari kerumah nenek dengan cara kabur karena aku sakit hati, namun naas caraku kabur ketahuan ibu sampai ibu berlari mengejarku dengan membawa kayu panjang yang akhirnya melayang di pantatku. Ahh ... Mau bagaimana lagi karena memang kondisi keluarga kami sangat minim, dan aku tidak akan bisa memaksakan keinginanku saat itu. Setahun berlalu aku berdiam diri di rumah, akhirnya aku memutuskan untuk merantau pada saat usiaku belum genap 17 tahun. Biasanya dalam usia-usia belasan tahun anak-anak remaja masih asik dengan aktivitas belajar dan bermainnya. Tetapi tidak dengan aku ....
Pada sayap-sayap pesawat yang akan mengantarku terbang, aku titipkan mimpiku setinggi-tingginya agar kelak aku dapat meraih mimpi itu. Negara Taiwan adalah tujuanku. Disela-sela kesibukanku bekerja merawat orang tua, aku tak berhenti untuk belajar, walau aku tidak berada dalam kelas dan sekolahan yang luas aku tetap mengikuti semua materi dengan baik. Iya, aku mengikuti kejar paket C setara SMA selama dua tahun. Cara belajarku, aku menyempatkan membaca-baca buku pada saat aku istirahat ataupun saat aku memiliki waktu luang. Dan pada setiap malam hari, ada kelas khusus online selama dua jam atau lebih. 50% dalam pembelajaran ini adalah belajar mandiri.
Kesibukan, keadaan, dan waktu tidaklah membuat aku terpuruk. Karena mimpi yang aku gantungkan adalah ilmu, agar aku bisa keluar dari bui yang tidak pernah terbayangkan ini. Ibu, aku akan buktikan kesungguhanku.
“Teruslah belajar walau kamu tidak sekolah sekalipun, karena belajar tidak untuk anak-anak sekolahan saja.”
Taiwan, 04 Juli 2016
Komentar